.: Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang :.

06 Juli 2009

Gelanggang Samudera


Hai semua,
Selasa minggu lalu, aku abis diajak jalan2 sama ma2 + pa2 ke gelanggang samudera.
Senengnya bisa liat lumba2 ;-) atraksinya seru bgt, ada lumba2 sama paus putih. Mereka ternyata pinter loh, bisa berhitung.
aku juga nonton 4 dimensi, aku kaget loh suaranya kenceng bgt.
Trus sorenya aku ngeliat police academi, hebat loh
mobilnya bisa miring2 hehehhe
kapan2 jalan2 lagi ya pa!

13 Januari 2009

Keledai Pembawa Garam

Pada suatu hari di musim panas, tampak seekor keledai berjalan di pegunungan. Keledai itu membawa beberapa karung berisi garam di punggungnya. Karung itu sangat berat, sementara matahari bersinar dengan teriknya. "Aduh panas sekali. Sepertinya aku sudah tidak kuat berjalan lagi," kata keledai. Di depan sana, tampak sebuah sungai. "Ah, ada sungai! Lebih baik aku berhenti sebentar," kata keledai dengan gembira.

Tanpa berpikir panjang, ia masuk ke dalam sungai dan byuur! Keledai itu terpeleset dan tercebur. Ia berusaha untuk berdiri kembali, tetapi tidak berhasil. Lama sekali keledai berusaha untuk berdiri. Anehnya, semakin lama berada di dalam air, ia merasakan beban di punggungnya semakin ringan. Akhirnya keledai itu bisa berdiri lagi. "Ya ampun, garamnya habis!" kata tuannya dengan marah. "Oh, maaf! garamnya larut di dalam air ya?" kata keledai.

Beberapa hari kemudian, keledai mendapat tugas lagi untuk membawa garam. Seperti biasa, ia harus berjalan melewati pegunungan bersama tuannya. "Tak lama lagi akan ada sungai di depan sana," kata keledai dalam hati. Ketika berjalan menyeberangi sungai, keledai menjatuhkan dirinya dengan sengaja. Byuuur!. Tentu saja garam yang ada di punggungnya menjadi larut di dalam air. Bebannya menjadi ringan. "Asyik! Jadi ringan!" kata keledai ringan. Namun, mengetahui keledai melakukan hal itu dengan sengaja, tuannya menjadi marah. "Dasar keledai malas!" kata tuannya dengan geram.

Keesokan harinya, keledai mendapat tugas membawa kapas. Sekali lagi, ia berjalan bersama tuannya melewati pegunungan. Ketika sampai di sungai, lagi-lagi keledai menjatuhkan diri dengan sengaja.

Byuuur!. Namun apa yang terjadi? Muatannya menjadi berat sekali. Rupanya kapas itu menyerap air dan menjadi seberat batu. Mau tidak mau, keledai harus terus berjalan dengan beban yang ada di punggungnya. Keledai berjalan sempoyongan di bawah terik matahari sambil membawa beban berat dipunggungnya.

HIKMAH: Berpikirlah dahulu sebelum bertindak. Karena tindakan yang salah akan menyebabkan kerugian bagi kita.

Sumber:
http://www.e-smartschool.com/cra/002/CRA0020014.asp


10 Januari 2009

Tiup Lilinnya

Tiup lilinnya, tiup lilinnya
Tiup lilinnya sekarang juga
Sekarang juga
Tiup lilinnnya

Kemarin aku ulang tahun. Umurku sekarang 2 tahun. Aku seneeng banget. Ya meskipun cuma dirayain berempat aja sama Papa, Mama, dan Wawa, tapi aku seneng. Kata Papa Mama, tahun lalu aku dirayain lebih besar dari ini. Aku ngundang temen-temen deket rumah. Ada Kak Putri, Abi, Kak Tamoy, dan yang lainnya. Pokoknya banyak deh. Tante-tanteku juga dateng. Ada Tante Hari, Tante Eka, Tante Ani, Tante Citra, Om Sam, dan temen-temen Papa Mama yang lainnya. Keluargaku yang lain juga dateng. Ada Mbah Kakung, Mbah Uti. Trus ada Kakek, Nenek, Kak Diva, Om Kiki. Tahun ini cuma berempat aja. Mungkin Papa Mama ga siap sama budgetnya ya :) Tapi ga apa-apa kok. Aku seneng, karena tahun ini aku udah bisa niup lilin sendiri. Horeee...! Aku juga udah bisa nyanyi Tiup Lilinnya. Liat deh di video yang Papa buat.
Trus tahun ini aku dikasih kado sama Papa Mama. Sama mama, aku dibeliin baju Popeye. Duh senengnya, karena aku emang lagi suka Popeye. Trus sama Papa aku dibeliin Doodle. Itu loh, papan magnet yang buat nulis atau menggambar yang cara menghapusnya tinggal geser tuasnya. Wah senengnya. Tahun ini Mbah Kakung dateng sama Lik Andi. Aku dikasih hadiah mobil-mobilan yang bisa muter-muter sama handphone bohongan. Malemnya Kakek dateng sama Om Kiki dan Kak Diva. Aku dikasih mobil-mobilan yang kecil-kecil yang kayak yang aku suka di rumah Om Kiki. Semuanya ada 8 dengan 8 warna yang berbeda. Aku juga dikasih pedang-pedangan kayak light saber-nya Star Wars. Lucu sekali.
Trus yang bikin Papa Mama seneng, dua minggu sebelum aku ulang tahun, aku udah bisa ucapin huruf L dan huruf K dengan fasih. Sekarang aku udah bisa bilang "buka". Biasanya sih diledekin Papa melulu, abis aku bilangnya "buta", hahaha. Sekarang aku juga udah bisa sebut nama Papa dengan huruf K yang jelas. Tinggal huruf R-nya ya, Pa.
Di ulang tahunku ini aku berharap bisa memenuhi keinginan Papa Mama untuk jadi bintang.
Terima kasih Papa Mama.

08 Januari 2009

Bintang Paling Terang di Rasi Capricorn

Capricorn merupakan zodiak ke sepuluh dari 12 rasi bintang. Rasi ini dilambangkan dengan huruf Unicode ♑. Capricorn termasuk ke dalam 88 konstelasi moderen. Kontelasi Capricorn dikelilingi oleh konstelasi Aquarius, Sagittarius, Microscopium, Piscis Austrinus, dan Aquilla. Semuanya berada di bagian langit yang disebut Laut atau Air, dimana di situ banyak terdapat konstelasi lain yang dekat dengan air seperti Aquarius dan Pisces.
Yang menarik ialah yang berhubungan dengan namaku. Menurut Om Wikipedia, Algiedi adalah nama bintang paling terang di rasi bintang Capricorn. Bintang ini sebenarnya terdiri dari dua bintang yang berdekatan, yakni Prima Giedi (α1-Capriconi) dan Secunda Giedi (α2-Capriconi). Bintang ini bersama dengan Yue (ψ-Capriconi) dan Deneb Al Giedi (δ-Capricorni) membentuk segitiga utama dari Capricorn.
Wah aku jadi belajar astronomi nih. Aku jadi bangga. Berarti aku diharapkan menjadi bintang paling terang di lingkungan orang-orang yang berbintang Capricorn, atau aku diharapkan sebagai anak yang berbintang Capricorn yang bisa menjadi bintang yang paling terang.
Semoga :)
Kata Mama, ketika baru lahir aku belum diberi nama. Setelah beberapa hari dan dengan perdebatan panjang :) akhirnya ada dua nama. Kata Mama lagi, dari kedua nama itu, akulah yang pada akhirnya memilihnya. Hahaha... aneh ya. Gimana cara? Yaa tanya Mama sama Papa aja deh.

04 Januari 2009

Kancil dan Tikus

Di hutan hiduplah dua ekor kancil. Mereka bernama Kanca dan Manggut. Kedua ekor kancil itu bersaudara. Manggut adalah kakak dari Kanca. Sebaliknya, Kanca adalah adik dari Manggut. Walaupun mereka bersaudara, tetapi sifat mereka sangatlah berbeda. Kanca rajin dan baik hati. Sedangkan Manggut pemalas dan suka menjahili teman.

Suatu hari Manggut kelaparan. Tetapi Manggut malas mencari makan. Akhirnya Manggut mencuri makanan Kanca. Waktu Kanca menanyai kepada Manggut di mana makanannya, Manggut menjawab dicuri tikus.

"Ah, mana mungkin dimakan tikus!" kata Kanca. "Iya, kok! Masa sama kakaknya tidak percaya!" jawab Manggut berbohong.

Mulanya Kanca tidak percaya dengan omongan Manggut. Tetapi setelah Manggut mengatakannya berkali-kali akhirnya Kanca percaya juga. Kanca memanggil tikus ke rumahnya.

"Tikus, apakah kamu mencuri makananku?" tanya Kanca pada tikus. "Ha? Mencuri? Berpikir saja aku belum pernah!" jawab tikus. "Ah, si tikus! Kamu ini membela diri saja! Sudah, Kanca! Dia pasti berbohong," kata Manggut. "Ya, sudahlah! Tikus, sebagai gantinya ambilkan makanan di seberang sungai sana. Tadi aku juga mengambil makanan dari sana, kok!" kata Kanca mengakhiri percakapan.

Tikus berjalan ke tepi sungai. Ia menaiki perahu kecil untuk menuju seberang sungai. Sebenarnya tikus tahu kalau Manggut yang mencuri makanan. Sementara itu, di bagian sungai yang lain, Manggut cepat-cepat menyeberangi sungai. Ia hendak memasang perangkap tikus agar tikus terperangkap.

Ketika tikus hampir mendekati seberang sungai, tikus melihat perangkap. Tikus yakin kalau perangkap itu dipasang oleh Manggut. Tiba-tiba tikus mendapat ide. Tikus berpura-pura tenggelam dalam sungai. "Aaa... Manggut, tolong aku...!" teriak tikus. Mendengar itu Manggut segera menolong tikus. Tikus meminta Manggut mengantarkannya ke seberang sungai. Manggut tidak bisa berbuat apa-apa. Ia mengantarkan tikus ke seberang sungai.

Sesampai di seberang sungai tikus meminta Manggut menemani tikus mengambil makanan. Karena Manggut tidak hati-hati, kakinya terperangkap dalam perangkap tikus. Manggut menyesali perbuatan buruknya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

HIKMAH:
hidup harus rukun-rukun dan tiak boleh menipu orang lain.


Oleh : Aishah Rumaysa P.
Sumber : http://naila.rad.net.id/detail.aspx?id=C018

01 Januari 2009

SELAMAT TAHUN BARU


Sebetulnya aku nggak tau mau ucapin selamat tahun baru apa, tahun baru hijriyah atau tahun baru masehi. Hihihi. Ya dua-duanya deh.

Semalam aku jalan jalan sama Mama sama Papa sama Wawa juga, keliling-liling Jakarta aja. Waktu tanggal 28 Desember juga jalan malam sih. Itu kan malam tahun baru hijriyah. Waktu itu Papa lucu deh, di jalan teriak-teriak, ”Selamat Tahun Baru!!” Eh semua orang yang di jalan bengong semua. Mungkin mereka pikir tahun barunya masih tiga hari lagi. Padahal maksud Papa kan tahun baru hijriyah. Hihihi. Beda sekali sama waktu semalam. Banyak orang di jalan teriak-teriak, ”Selamat Tahun Baru!!” Padahal tahunnya baru akan jadi baru setelah jam 12 malam, iya kan?

Nah tuh, aku jadi berpikir. Banyak sekali orang yang turun ke jalan merayakan tahun baru masehi ini. Bikin pesta lah, beli terompet lah, kembang api lah. Seru sekali. Tapi koq banyak sekali yang nggak merayakan tahun baru hijriyah ya. Ya tentunya nggak perlu beli terompet atau kembang api. Atau pesta besar-besaran. Aku nggak tau juga harus seperti apa. Mungkin bersyukur atau merenung? Ah, di tahun baru masehi juga mestinya sama aja kan. Apa ya? Aduh, aku bingung nih.

Tapi kata Mama, tahun baru hijriyah yang jatuh tanggal 1 Muharram itu juga sering disebut Lebaran Anak Yatim. Oh kalo begitu nanti kalo aku udah besar aku mau merayakan tahun baru hiriyah ini dengan cara berbagi sama anak-anak yatim. Kata Papa, setiap tahun Nenek selalu merayakan tahun baru hijriyah dengan memberi santunan buat anak yatim. Ah, nanti aku mau kayak Nenek ah.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1430H dan Selamat Tahun Baru Masehi 2009 !!!